logo-gaslux-home logo-gaslux-home

Mendeteksi Gas Amonia (NH3) dengan Mudah dan Akurat - Gaslux Gas Detector

Cara Mendeteksi Gas Amonia (NH3) dengan Mudah dan Akurat

Sebelumnya, kita telah membahas bahwa gas amonia (NH3) bersifat beracun dan dapat menimbulkan dampak berbahaya bagi manusia jika terpapar langsung. Namun, dibandingkan dengan gas beracun lainnya, gas amonia lebih mudah dikenali.

Agar lebih memahami cara mendeteksi keberadaan gas amonia di sekitar, dalam artikel ini kami akan menjelaskan berbagai metode yang dapat digunakan. Simak penjelasannya berikut ini!

Baca Juga: 9 Contoh Gas Beracun yang Membahayakan Jiwa dan Cara Mencegahnya

1. Mendeteksi Gas Amonia dengan Batang Kaca

Metode pertama yang dapat digunakan adalah dengan batang kaca dan larutan HCl. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Siapkan batang kaca
  2. Siapkan larutan asam klorida (HCl)
  3. Pilih lokasi yang dicurigai terpapar gas amonia

Celupkan batang kaca ke dalam larutan HCl pekat, kemudian letakkan di area yang diduga terdapat gas amonia. Jika terbentuk asap putih, itu menandakan adanya reaksi antara gas amonia dan HCl, yang menghasilkan partikel padat berwarna putih.

2. Menggunakan Kertas Lakmus untuk Mendeteksi Gas Amonia

Selain menggunakan batang kaca, gas amonia juga dapat dideteksi dengan kertas lakmus merah. Caranya cukup mudah:

  1. Siapkan kertas lakmus merah
  2. Ekspos kertas lakmus di lokasi yang dicurigai mengandung gas amonia
  3. Jika kertas berubah menjadi biru, maka gas amonia terdeteksi di area tersebut

Perubahan warna ini terjadi karena gas amonia bersifat basa, sehingga dapat mempengaruhi pH kertas lakmus.

3. Menggunakan Larutan Tembaga Sulfat (CuSO₄)

Cara lain yang bisa digunakan untuk mendeteksi gas amonia adalah dengan memanfaatkan larutan tembaga sulfat (CuSO₄).

  • Siapkan larutan CuSO₄ dalam wadah transparan
  • Letakkan wadah di lokasi yang dicurigai terpapar gas amonia
  • Perhatikan perubahan warna

Jika gas amonia ada di sekitar, larutan akan berubah menjadi biru terang, menandakan adanya interaksi antara CuSO₄ dan NH3, yang membentuk senyawa kompleks tertentu.

Baca juga : Bahaya Gas H2S: Ancaman yang Tidak Bisa Dianggap Sepele

4. Deteksi Gas Amonia dengan Larutan Fenolftalein

Metode lain yang bisa digunakan adalah dengan larutan fenolftalein. Langkah-langkahnya:

  1. Siapkan larutan fenolftalein tidak berwarna
  2. Ekspos larutan ke area yang dicurigai mengandung gas amonia
  3. Jika larutan berubah warna menjadi merah muda atau ungu, itu menandakan keberadaan gas amonia

Perubahan ini terjadi karena fenolftalein merupakan indikator pH, yang akan berubah warna ketika terkena zat bersifat basa seperti gas amonia.

5. Mendeteksi Gas Amonia dengan Gas Detector (NH3)

Dengan kemajuan teknologi, kini deteksi gas amonia dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat menggunakan Gas Detector NH3. Alat ini memiliki sensor yang dapat mengidentifikasi keberadaan gas di suatu lokasi dan akan memberikan peringatan jika kadar gas sudah mencapai batas berbahaya.

Gas detector akan membunyikan alarm, sehingga kita dapat segera mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari risiko kecelakaan atau paparan berlebih terhadap gas amonia.

Baca Juga: Tips Memilih Gas Detector yang Tepat Sesuai Kebutuhan Anda!

Rekomendasi Gas Detector NH3

Salah satu gas detector portable NH3 yang direkomendasikan adalah Gaslux SG NH3. Alat ini dirancang khusus untuk mendeteksi gas amonia secara spesifik dengan tingkat akurasi yang tinggi. Selain itu, desainnya yang fleksibel dan ringan membuatnya mudah dibawa ke berbagai lokasi.

Jika Anda membutuhkan Gas Detector Amonia (NH3), Anda bisa menjadi distributor kami. Segara hubungi kami sekarang juga.

Artikel Lainnya

#GASDETECTORFOREVERYONE
Subscription Form
Copyright 2024 © GASLUX